Coding Perlu Di Masukan Kedalam Kurikulum Sekolah

Coding Perlu Di Masukan Kedalam Kurikulum Sekolah
Coding yang merupakan suatu bahasa pemograman baik huruf, angka, dan simbol yang membentuk program, seperti html, php, css, javascirpt tentunya sangat sulit untuk di pahami oleh sebagian pelajar.

Namun, tampaknya coding sudah tak lagi menjadi unsur asing bagi pelajar, malah para generasi muda ini ingin memasuki sebagai mata pelajaran sekolah, apa lagi untuk mereka yang sudah memulai mengurus sebuah blog sejak mereka di bangku sekolah.

Keinginan siswa ini terungkap, setelah survei yang dilakukan oleh Microsoft menunjukkan, bahwa tujuh dari sepuluh siswa di Indonesia menginginkan pelajaran coding di sekolahnya.

Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) , yang saya ketahui hanya dasar-dasarnya saja untuk pembelajaran tentang pemograman ini, tidak begitu mendalam.

Hasil survei yang dilakukan oleh perusahaan Microsoft di temukan sebanyak 91% siswa di Indonesia ingin mengetahui lebih banyak lagi mengenai bahasa pemograman ink. Sementara, 72% siswa berharap bahasa pemograman ink (coding) dapat dijadikan sebagai mata pelajaran utama di sekolah.

Dengan demikian, hasil ini menunjukkan bahwa coding memiliki potensi yang tinggi dijadikan mata pelajaran yang dapat menarik perhatian dan mengembangkan imajinasi siswa, sehingga memberikan proses pembelajaran yang positif.

hal ini tercermin dari 74% siswa mengungkapkan coding menjadi unsur penting bagi masa depan mereka. Selain itu juga, sebanyak 88% kalau coding merupakan hal yang relevan bagi semua karir di masa depan, apapun bidang spesialisasi yang mereka tekuni, pasti tidak jauh dengan teknologi.

Esther Sianipar, Community Affairs Manager, Microsoft Indonesia, menjelaskan hasil survei Microsoft menunjukkan dengan jelas kalau masyarakat siswa di Indonesia tidak lagi mempertanyakan manfaat coding lagi. Lalu, lanjutnya, generasi muda ini telah menyadari coding dalam membantu mereka memperoleh keterampilan mendasar di abad ke-21, sekaligus mempersiapkan mereka untuk menjadi sukses di masa depan.

Teknologi semakin berkembang, sangatlah penting untuk memasukan bahasa pemograman ini kedalam kurikulum sekolah, karena seperti yang saya alami sangatlah sulit memahami bahasa pemograman ini jika gurunya berasal dari google, tidak ada yang membimbingnya secara langsung/kontak fisik.

Survei ini dilakukan bulan Februari 2015, merupakan bagian dari kampanye Microsoft YouthSpark#WeSpeakCode ini melibatkan 1.850 siswa dengan usia di bawah 24 tahun yang berasal dari delapan negara di Asia Pasifik1, termasuk Indonesia.
Previous
Next Post »

3 komentar

Click here for komentar
September 9, 2017 at 8:53 PM ×

Mantap gil .. lebih baik sih begitu cuma yang jadi bahan pertanyaan nya pelajar nya sanggu apa engga untuk mempelajari pelajaran seperti ini ? Matematika aja kadang bikin ngantuk .. hihi

Balas
avatar
admin
September 9, 2017 at 8:55 PM × This comment has been removed by the author.
avatar
admin
Thanks for your comment